Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain, morfin, dan opium.
Ganja
Ganja merupakan obat depresan yang dibuat dari daun cannabis, zat yang ditemukan di dalam ganja adalah THC (delta 9 tetrahidrokanibinol) zat tersebut merupakan salah satu dari 400 zat kimia yang ditemukan di dalam ganja dan zat tersebut dapat menyebabkan efek perubahan suasana hati.
Ganja disebut juga sebagai obat depresan karena ganja dapat memengaruhi sistem saraf dengan cara memperlambat sistem saraf.
Penyalahgunaan pemakaian ganja sering dilakukan kalangan muda, biasanya mereka menggunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri. Orang yang menggunakan ganja tidak dapat mengendalikan tawa dan suka berbicara melantur, dalam kondisi sadar efek dari ganja dapat menyebabkan orang yang mengkonsumsinya memiliki ketakutan berlebih, mengigau, dan bersedih.
Kemungkinan yang lebih buruk adalah bagi mereka yang tidak sengaja mencoba merokok ganja akan sering menjadi penghisap heroin atau morfin sekaligus, kemudian mereka akan terjerumus menjadi pecandu heroin atau morfin.
Adanya penelitian tentang ganja dan kesehatan jiwa menyebutkan 40 persen dapat meningkatkan risiko timbulnya sakit jiwa dengan menggunakan narkoba, para dokter mengimbau kepada pihak-pihak yang berwenang untuk masalah kesehatan, agar mengingatkan kepada kaum muda tentang bahaya ganja terhadap pikiran. Kesimpulan tersebut didasarkan pada 35 penelitian yang meneliti khayalan, frekwensi sizofrenia, halusinasi, sakit kejiwaan dan kekacauan pikiran yang dialami para pemakai ganja.
Efek ganja terhadap kesehatan:1. Kehilangan kendali
2. Masalah paru-paru
3. Kecanduan
4. Sakit jiwa
5. Menganggu sistem reproduksi
Heroin
Heroin (diacetylmorphine) adalah obat ilegal yang sangat adiktif dan penggunaannya merupakan masalah serius di Amerika. Heroin adalah golongan opiat yang paling banyak disalahgunakan dan paling adiktif. Heroin diproses dari morfin, suatu zat alami yang diekstrak dari biji varietas tanaman poppy tertentu.
Dampak heroin bagi kesehatan
Sebagian orang mungkin berpikir, dampak buruk heroin akan terjadi bila dikonsumsi dalam jumlah banyak. Namun, faktanya, konsumsi heroin menimbulkan sejumlah efek bagi tubuh. Beberapa diantaranya adalah:
1. Dampak jangka pendek
Pengguna bisa mengalami mulut kering, anggota tubuh terasa berat dan sulit digerakkan. Selain itu cenderung merasa mengantuk, mengalami gangguan mental singkat, mual, kulit terasa gatal, pernapasan cenderung lebih lambat, hingga konstipasi. Beberapa efek ini terjadi beberapa saat hingga beberapa hari setelah mengonsumsi heroin.
2. Kekebalan tubuh menurun
Konsumsi heroin jangka panjang, meskipun dalam dosis yang kecil, dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan membuat penggunanya lebih mudah mengalami infeksi dan terserang penyakit lainnya.
3. Gangguan hati
Setelah masuk dalam tubuh, heroin akan mengalami metabolisme di hati. Bila ini terjadi dalam waktu lama, maka hati akan bekerja keras sehingga berpotensi menjadi rusak. Tidak jarang pecandu heroin mengalami gangguan hati bahkan gagal hati dikemudian hari.
4. Masalah pencernaan
Salah satu efek dari penggunaan heroin adalah konstipasi. Konstipasi dapat terjadi sesaat setelah mengonsumsi heroin dan setelah beberapa bulan kemudian. Gerakan usus akan cenderung lebih lambat akibat heroin. Akibatnya, feses akan banyak tertimbun di dalam usus dan terjadi konstipasi.
5. Gangguan hormon
Heroin bekerja pada sistem saraf pusat dan tak jarang memengaruhi pengaturan hormon. Bila dikonsumsi jangka panjang, heroin dapat menyebabkan penurunan hormon seksual sehingga penggunanya akan kurang bergairah secara seksual, tidak subur (infertilitas), menstruasi tidak teratur
6. Gangguan saraf
Apabila dikonsumsi jangka pendek, heroin memang menyebabkan penggunanya lebih tahan terhadap sakit karena memang fungsi awalnya adalah penghilang nyeri. Namun, bila digunakan jangka panjang, heroin justru dapat menyebabkan gangguan saraf sehingga pecandunya akan lebih sensitif terhadap nyeri. Rangsangan sedikit saja pada kulit yang biasanya tidak menimbulkan nyeri, akan terasa sangat menyakitkan untuk pecandu heroin.
Kokain
Sementara di Indonesia, zat ini masuk dalam senyawa NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) golongan I. Obat-obatan yang masuk dalam narkotika golongan I hanya digunakan untuk tujuan penelitian dan ilmu pengetahuan.
Sedikit saja penggunaan zat ini sudah bisa mengacaukan kadar zat kimia alami dalam otak yang disebut dopamin. Produksi dopamin secara berlebihan dapat menyebabkan rasa gembira berlebihan dan sensasi melayang-layang (high). Biasanya sensasi tersebut diikuti dengan gejala seperti di bawah ini.
- Napas memburu atau terengah-engah
- Insomnia, tidak bisa diam, dan gelisah
- Nafsu makan hilang
- Detak jantung jadi lebih cepat
- Tekanan darah naik
- Suhu tubuh meningkat (hipertermia)
- Sensitivitas luar biasa terhadap sentuhan, suara, dan penglihatan
Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, hal tersebut dapat menyebabkan kecanduan. Semakin banyak Anda menggunakan zat ini, maka otak Anda juga akan semakin beradaptasi dengannya. Akibatnya, Anda perlu dosis yang lebih kuat untuk merasakan efek yang sama. Nah, inilah yang berbahaya karena dapat menyebabkan overdosis.
Dosis yang lebih kuat dan lebih sering juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada senyawa kimia di dalam otak Anda. Tubuh dan pikiran Anda mulai bergantung pada zat ini. Lambat laun, zat ini dapat membuat Anda kesulitan untuk berpikir jernih, tidur, dan atau sekadar mengingat sesuatu. Beberapa masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh pecandu zat ini adalah:
- Sakit kepala parah
- Masalah mental seperti depresi, gangguan kecemasan, halusinasi, dan lain sebagainya
- Kejang
- Penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke
- Suasana hati yang berubah-ubah tanpa sebab yang jelas
- Masalah seksual
- Kerusakan paru-paru
- HIV atau hepatitis jika digunakan dengan cara suntik
- Pembusukan usus jika dikonsumsi secara oral
- Gangguan penciuman, mimisan, hidung berair, dan kesulitan menelan, jika digunakan dengan cara dihirup
Dalam kasus yang parah, kematian mendadak juga dapat terjadi akibat serangan jantung, kejang, dan henti napas. Risiko ini umumnya lebih rentan dialami jika seseorang menggunakan kokain bersamaan dengan alkohol.
Morfin
Morfin, berasal dari kata morpheous atau yang berarti dewa mimpi merupakan getah opium yang dicampur dan diolah dengan zat kimia tertentu. Penggunaan sebenernya dalam dunia kedokteran adalah morfin ini digunakan sebagai obat bius atau penghilang rasa sakit dengan cara disuntikkan ke otot atau ke pembuluh darah yang bekerja langsung pada sistem saraf.
Jika digunakan secara tidak benar, maka morfin dapat memberikan efek buruk kepada mental menjadi orang yang anti sosial, tidak ingin berinteraksi, membuat dunianya sendiri, menganggap lingkungannya adalah musuh, hingga tidak percaya diri. Sedangkan dari sisi fisik dapat menyebabkan rasa gelisah, jantung berdebar-debar, rasa kantuk, penglihatan kabur, pingsan, hingga impotensi. Tingkat adiktif pada zat ini memiliki ketergantungan yang sangat tinggi.
Opium
Opium adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver somniferum. Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.
Jenis-jenis narkoba dan bahayanya:
- Memiliki semangat yang tinggi
- Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
- Merasa pusing / mabuk
- Birahi meningkat
- Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
- Sering merasa sibuk sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar